.jpg)
- Varikokel. Terjadi pembengkakan pada pembuluh darah testis yang menyebabkan testis tidak mengalami pendinginan sehingga jumlah sperma yang dilami sedikit dan gerakannya lambat.
- Infeksi. Adanya infeksi dapat mengganggu produksi sperma dan meninggalkan parut sehingga menghalangi perjalanan sperma. Hal ini bisa disebabkan karena infeksi menular seksual.
- Masalah ejakulasi. Terkadang air mani memasuki kandung kemih saat organism dan bukan keluar melalui lubang ujung kepala penis.
- Antibody. Terkadang tubuh salah mengindentifikasi sperma dan menyangka sebagai penyerbu berbahaya. System antibody akan berusaha menghancurkan kualitas sperma sehingga menghasilkan sperma sedikit.
- Tumor. Dengan adanya tumor sangat berpengaruh besar pada kesehatan organ reproduksi pria sehingga tidak dapat menghasilkan sperma banyak.
- Ketidakseimbangan hormone. Terjadi perubahan hormone atau pada system tiroid dan adrenal akan merusak produksi sperma.
- Saluran sperma rusak. Hal ini bisa diakibatkan faktor sedera atau bawaan lahir.
- Kromosom cacat. Pria yang membawa kelainan kromosom yaitu kromosom x dan kromosom y yang seharusnya satu x dan satu y. Hal ini akan menyebabkan perkembangan abnormal pada alat reproduksi pria.
- Pengaruh obat.
Dari
beberapa penyebab sperma sedikit pada pria mandul diatas, sebaiknya anda bisa
melakukan therapy atau mencari solusi yang tepat. anda bisa melakukan
pemeriksaan di Klinik Utama Metropole Jakarta yang merupakan salah satu
pengobatan terbaik untuk masalah pada pria.
Artikel from: Andrologi Klinik Utama Metropole
Peringatan : jika anda merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922/6911921. Klinik Utama Metropole Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.
Tips hangat untuk ke rumah sakit: Silakan buka website kami untuk memahami informasi tentang Klinik Utama Metropole, bebas biaya pendaftaran, tidak perlu antri, dan dapat diprioritaskan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis. Terima kasih.
No comments:
Post a Comment