Friday, September 12, 2014

Mengapa Bisa Timbul Sakit Prostat

Prostat adalah kelenjar seks pria yang terletak di bawah kandung kemih dan mengelilingi saluran kencing (uretra). Ukuran organ ini sebesar biji kemiri dengan diamater empat sentimeter. Semakin bertambah usia, ukuran prostat akan semakin membesar. Pada pria usia 25-30 tahun prostat mencapai berat maksimal, sekitar 25 gram. Prostat memegang peranan sangat penting dalam memproduksi cairan mani.

Spesialis andrologi  menjelaskan, sebenarnya, seiring bertambahnya usia, seorang pria akan mengalami pembesaran kelenjar prostat. Tetapi, tidak selalu pembesaran kelenjar prostat mengakibatkan pembengkakan. Karena letaknya yang mengelilingi pangkal saluran kemih (uretra) yang terletak di bawah kandung kemih, maka jika kelenjar prostat membengkak, kelenjar prostat dapat menekan saluran kemih sehingga air kencing menjadi tidak lancar atau bahkan tersumbat.

Penyebab utamanya sakit prostat masih belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa indikasi yang dapat menyebabkan penyakit prostat tersebut. Yaitu kurangnya menjaga kebersihan alat kelamin yang menimbulkan jamur atau infeksi pada alat kelamin tersebut sehingga munculah penyakit prostat. Bakteri tersebut mengalir lewat aliran darah yang masuk ke dalam kelenjar prostat seorang pria. Faktor genetik atau keturunan juga bisa menjadi salah satu penyebab sakit prostat.

Namun bila anda menemukan adanya gejala sebaiknya periksakan ke spesialis andrologi. Sehingga dapat mencegah gejala yang semakin besar.
Artikel from: Klinik Utama Metropole
Peringatan : jika anda merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922/6911921. Klinik Utama Metropole Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat. 

Tips hangat untuk ke rumah sakit: Silakan buka website kami untuk memahami informasi tentang Klinik Utama Metropole, bebas biaya pendaftaran, tidak perlu antri, dan dapat diprioritaskan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis. Terima kasih.

  

No comments:

Post a Comment