Seperti
yang dijelaskan spesialis Andrologi Metropole mandul yang merupakan
ketidakmampuan mempunyai keturuan dalam waktu satu tahun dengan frekuensi
berhubungan intim yang normal tanpa menggunakan kontrasepsi. Pada pria dapat
disebabkan oleh berbagai penyebab dan sering diperlukan analisis sperma untuk
melihat jumlah sel benihnya.
Berdasarkan
pemeriksaan ini dibagi menjadi dua golongan yaitu pria mandul dengan jumlah
sperma normal atau sedikit (azoospermia). Pria mandul dengan jumlah sperma
sedikit mempunyai resiko menderita kanker lebih tinggi dibandingkan pria
normal.
Penelitian
spesialis andrologi bahwa pria mandul yang disebabkan azoospermia akan lebih
sering menderita kanker dibandingkan dengan pria normal atau infertil dengan
jumlah sperma normal. Bahkan jika seorang pria telah didiagnosis azoospermia
sebelum berusia 30 tahun maka akan mempunyai resiko menderita kanker 8 kali
lipat dibandingkan dengan pria normal seusianya. Dalam hal ini diperkirakan ada
penyebab genetik yang sama antara terjadinya azoospermia dengan kemungkinan
seorang pria menderita kanker.
Mengingat
jumlah pria yang tidak mampu menghasilkan keturunan ini tidak sedikit maka
penelitian ini menyarankan agar pria dengan sel benih yang sedikit lebih
berhati-hati terhadap segala jenis kanker dengan menjaga pola hidup sehat,
mengkonsumsi makan alami dan melakukan pemeriksaan rutin ke dengan spesialis
andrologi. Mengetahui adanya gejala sebaiknya anda bisa melakukan pengobatan ke
Klinik Utama Metropole Jakarta.
Artikel from: Andrologi Klinik Utama Metropole
Peringatan : jika anda merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922/6911921. Klinik Utama Metropole Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.
Tips hangat untuk ke rumah sakit: Silakan buka website kami untuk memahami informasi tentang Klinik Utama Metropole, bebas biaya pendaftaran, tidak perlu antri, dan dapat diprioritaskan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis. Terima kasih.
No comments:
Post a Comment