Tuesday, September 9, 2014

Mengapa Pria Mandul Dapat Berisiko Kanker

Seperti yang dijelaskan spesialis Andrologi Metropole mandul yang merupakan ketidakmampuan mempunyai keturuan dalam waktu satu tahun dengan frekuensi berhubungan intim yang normal tanpa menggunakan kontrasepsi. Pada pria dapat disebabkan oleh berbagai penyebab dan sering diperlukan analisis sperma untuk melihat jumlah sel benihnya.

Berdasarkan pemeriksaan ini dibagi menjadi dua golongan yaitu pria mandul dengan jumlah sperma normal atau sedikit (azoospermia). Pria mandul dengan jumlah sperma sedikit mempunyai resiko menderita kanker lebih tinggi dibandingkan pria normal.

Penelitian spesialis andrologi bahwa pria mandul yang disebabkan azoospermia akan lebih sering menderita kanker dibandingkan dengan pria normal atau infertil dengan jumlah sperma normal. Bahkan jika seorang pria telah didiagnosis azoospermia sebelum berusia 30 tahun maka akan mempunyai resiko menderita kanker 8 kali lipat dibandingkan dengan pria normal seusianya. Dalam hal ini diperkirakan ada penyebab genetik yang sama antara terjadinya azoospermia dengan kemungkinan seorang pria menderita kanker.

Mengingat jumlah pria yang tidak mampu menghasilkan keturunan ini tidak sedikit maka penelitian ini menyarankan agar pria dengan sel benih yang sedikit lebih berhati-hati terhadap segala jenis kanker dengan menjaga pola hidup sehat, mengkonsumsi makan alami dan melakukan pemeriksaan rutin ke dengan spesialis andrologi. Mengetahui adanya gejala sebaiknya anda bisa melakukan pengobatan ke Klinik Utama Metropole Jakarta.

Peringatan : jika anda merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922/6911921. Klinik Utama Metropole Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat. 


Tips hangat untuk ke rumah sakit: Silakan buka website kami untuk memahami informasi tentang Klinik Utama Metropole, bebas biaya pendaftaran, tidak perlu antri, dan dapat diprioritaskan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis. Terima kasih.

No comments:

Post a Comment