Thursday, September 11, 2014

Apa Saja Gejala Kulup Terlalu Panjang

Bagi pria yang mempunyai kulup terlalu panjang akan mempengaruhi masalah seksual. Tentu ini akan menjadi masalah bagi kedua pasangan. Bagi pria akan mengenali gejala kulup terlalu panjang seperti berikut:
  1. Trichomonas kulup terlalu panjang: kelenjar dari papula dan eritema secara bertahap diperluas, tepi jelas terlihat lepuh kecil berukuran kepala peniti pada eritema, dan akhirnya merangsang pembentukan erosi pada permukaan.
  2. Gejala ulkus cincin kulup terlalu panjang: pada kelenjar dan kulup, eritema terlihat secara bertahap diperluas, dalam sebuah cincin, dapat membentuk ulkus yang dangkal.
  3. Gejala kulup terlalu panjang superfisial akut: terjadi pembilasan parsial awal, penis kulit kemerahan, bengkak, terbakar, dan gatal-gatal. Buka permukaan kulup, bagian dalam kulup dan glans penis terlihat erosi, eksudat bahkan, perdarahan. Setelah terinfeksi sekunder akan terlihat adanya ulkus, sekret purulen susu yang berbau busuk. Jika tergesek pakaian akan terasa sakit, pada saat beraktivitas sering merasa ketidaknyamanan. Mungkin berhubungan dengan getah bening inguinal simpul yang membesar dan nyeri.
  4. Gejala Candida albicans kulup terlalu panjang: kulup dan glans terlihat eritema, permukaan halus, herpes kecil, eritema tepi lebih jelas, ada erosi, eksudat serangan akut.

Dari beberapa gejala diatas, sebaiknya jangan pernah menunda untuk melakukan pemeriksaan. Sebaiknya konsultasikan dengan pakar andrologi yang dapat memberikan penanganan yang tepat bagi anda.
Artikel from: Klinik Utama Metropole
Peringatan : jika anda merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922/6911921. Klinik Utama Metropole Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat. 

Tips hangat untuk ke rumah sakit: Silakan buka website kami untuk memahami informasi tentang Klinik Utama Metropole, bebas biaya pendaftaran, tidak perlu antri, dan dapat diprioritaskan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis. Terima kasih.

  

No comments:

Post a Comment