Wednesday, September 10, 2014

Bagaimana Mengetahui Sakit Prostat

Seperti yang dijelaskan spesialis andrologi, sakit prostat lebih sering dialami pria muda, hal ini jarang menyimbulkan gejala, namun penderita merasakan sakit di perineium, skrotum, pubis, dan uretra. Untuk mengetahui sakit prostat, penderita yang merasakan sakit pada skrotum dan epididimis. Pada kenyataannya dalam pemeriksaan epididimis hasilnya normal, tidak ada kelainan, ada yang merasakan nyeri distensi pada perenium, simfisis pubis, dan perut. Ada yang hanya merasakan sakit pada anus.

Sering buang air kecil, urgensi, sakit saat buang air kecil, disuria, seperti infeksi saluran kemih. Pada kenyataannya tidak ada bakteri dalam urin dan diperiksa tidak ada sel darah putih dalam jumlah banyak. Masing-masing memiliki gejala radang prostat, seperti buang air kecil tidak bertenaga, aliran urinnya terbelah, aliran urinnya kecil, buang air kecil tidak berujung, obstruksi urin, dan buang air kecil terputus.

Mayoritas pasien dengan sakit prostat akan mengalami rangsangan mental, seperti mood yang buruk, depresi, atau tidak bekerja dengan baik, selalu marah. Jika hal ini terjadi untuk waktu yang lama akan mengakibatkan terjadinya sakit prostat. Siswa karena tidak tercapai apa yang diinginkan maka mengalami depresi sehingga terjadi sakit prostat.


Dari penjelasan diatas, dengan mengetahui seperti apa sakit prostat sebaiknya segera periksakan untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan. Untuk silahkan anda melakukan pengobatan di klinik utama metropole Jakarta.

Artikel from: Klinik Utama Metropole
Peringatan : jika anda merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922/6911921. Klinik Utama Metropole Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat. 


Tips hangat untuk ke rumah sakit: Silakan buka website kami untuk memahami informasi tentang Klinik Utama Metropole, bebas biaya pendaftaran, tidak perlu antri, dan dapat diprioritaskan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis. Terima kasih.

  

No comments:

Post a Comment